Ingin Tetap Awet? Ini 13 Cara Merawat Motor Injeksi (Wajib Tahu)

Motor menjadi salah satu moda transportasi dengan sifat yang "mobile", di mana banyak digunakan di Indonesia. Lebih dari puluhan juta sepeda motor sudah beroperasi di jalanan Indonesia.

Walaupun memang harga sepeda motor untuk saat ini sudah terbilang cukup mahal, namun tak menghalangi untuk setiap orang bisa mempunyai sepeda motor yang sesuai dengan kebutuhan, atau bahkan hanya sekadar keinginan, sebagai salah satu idaman.

Berbagai macam fitur dan teknologi juga sudah diikutsertakan oleh beberapa produsen motor untuk motor keluaran terbaru. Ambil contoh, ialah motor injeksi yang menjadi teknologi terbaru dan sudah diterapkan pada jajaran motor di tahun ini.

Motor injeksi sangat berbeda dengan motor biasa yang menggunakan karburator untuk mengatur dan juga menyuplai bahan bakar ke ruang bakar.

Perlu diketahui jika untuk merawat suatu sepeda motor dengan teknologi injeksi memang harus dilakukan perawatan secara rutin, sehingga performa motor bisa tetap prima. Lantas, bagaimana cara merawat motor injeksi yang baik dan benar?

Cara Merawat Motor Injeksi

Cara Merawat Motor Injeksi
Cara Merawat Motor Injeksi, via dream.co.id

1. Gunakan Bahan Bakar Ber-oktan Tinggi

Terkadang, kita selalu mengisi bensin dengan harga yang murah, seperti peremium atau pertalite, yang karena kebanyakan masyarakat Indonesia tak mengerti akan arti dari oktan itu sendiri.

Maka dari itu, terdapat bgeitu banyak kasus motor injeksi yang diberikan bahan bakar dengan nilai oktan rendah atau dibawah regulasi dari motor injeksi, yang selanjutnya bisa mengakibatkan terjadinya performa menurun atau kerusakan.

Untuk motor injeksi itu sendiri, alangkah lebih baiknya disarankan untuk diberikan bahan bakar beroktan 90 ke atas. Kinerja mesin tentu akan sangat berpengaruh apabila menggunakan bahan bakar yang berkualitas rendah di mana bisa meninggalkan kerak pada injeksi dan mengakibatkan kerusakan di komponen mesin.

2. Ganti Oli secara Berkala

Mengganti oli memang membuat kita malas, karena menggantinya itu sendiri yang mungkin jaraknya jauh dari rumah dan mengantri, itu kebanyakan alasan yang dikeluarkan oleh para pengguna sepeda motor.

Akan tetapi, mengganti oli secara berkala juga menjadi suatu keharusan atau kewajiban untuk kalian yang memang memiliki sepeda motor dengan sudah menggunakan teknologi injeksi ini.

Tentunya di dalam buku manual atau buku panduan yang Anda terima, ada syarat tertentu di mana setiap (misal 3000 km) harus dilakukan penggantian oli secara berkala. Apabila lebih dari itu, bisa menurunkan performa atau kinerja dari mesin itu sendiri.

Apabila keterlambatan dalam penggantian oli selalu dilakukan dengan sering, maka bisa mengakibatkan turun performa, yang paling fatal bisa merusak motor injeksi milik Anda sendiri, karena oli menjadi bagian penting yang tak bisa dipisahkan dari sepeda motor.

3. Perhatikan Kondisi Busi

Cara merawat motor injeksi memang begitu bergantung terhadap bagusnya pemantik api yang telah dikeluarkan pada busi motor, sudah bisa dipastikan apabila busi yang tak bagus bisa mempengaruhi kinerja dari injeksi itu sendiri.

Sementara itu, apabila terjadi kerusakan pada busi, maka proses pembakaran yang ada di mesin tak akan sempurna dan bisa mengakibatkan mesin menjadi kurang bertenaga, atau bahkan bisa membuat motor tidak menyala sama sekali.

Jadi, apabila busi motor Anda sudah tak menghasilkan api atau dengan munculnya tanda-tanda susah dinyalakan, alangkah baiknya untuk mengganti busi motor dengan yang baru, sehinga pembakaran di ruang pembakaran menjadi jauh lebih sempurna.

4. Rutin Periksa Tangki Bahan Bakar

Periksa juga selalu tangki bahan bakar motor Anda, jangan sampai bahan bakar yang ada di tangki bahan bakar ternyata bisa kosong, karena jika sampai benar-benar kosong, ini akan sangat berbahaya.

Mengapa bisa berbahaya? Jika tangki pada motor kosong, maka kotoran yang ada di tangki bisa dengan mudah terserap atau masuk ke dalam injektor, dan hal ini sangat bisa menghambat kinerja mesin motor itu sendiri.

Maka dari itu, alangkah baiknya untuk memeriksa setiap saat kondisi bakar tersebut, apakah masih penuh ataukah sudah hampir habis.

Biasakan juga untuk mengisi bensin saat bahan bakar yang ada di tangki susah tersisa setengah liter bensin, ketimbang menyisakan sedikit sekali bensin di dalamnya.

5. Jangan Lupakan Kondisi Aki

Periksa Kondisi Aki
Periksa Kondisi Aki, via sains.kompas.com

Cara merawat motor injeksi yang selanjutnya ialah dengan tetap memperhatikan kondisi aki, sebab dengan motor teknologi injeksi bergantung terhadap kondisi aki, sebagai salah satu penghidup mesin di sistem pembakaran.

Untuk itu, bagi Anda yang memiliki motor dengan teknologi injeksi ini, maka haruslah sering-sering untuk memeriksa kondisi aki motor, sehingga aki bisa selalu tetap terjaga dengan baik. Apabila air aki sudah berkurang, cobalah menambahkan dengan menggunakan air aki yang banyak beredar di pasaran.

Akan tetapi, apabila aki sudah tak menghasilkan arus listrik yang maksimal, disarankan untuk lebih baik mengganti aki motor injeksi Anda, sebelum aki motor tersebut benar-benar rusak atau istilahnya soak.

Jadi, dalam perawatan motor injeksi, aki memiliki fungsi atau guna yang begitu penting, karena aku menjadi sumber kelistrikan dalam sistem penghidupan pembakaran (injeksi).

6. Periksa Juga ECU

ECU atau kepanjangan dari Electronic Control Unit, merupakan otak dari pengoperasian sistem injeksi pada motor Anda. Keseluruhan unit injektor, entah itu takaran bahan bakar yang disemprot ataupun buka tutup klep injektor, semuanya sudah diatur oleh ECU.

Jadi, jika sistem ECU ini terganggu, maka kinerja injektor di motor juga tak akan bisa berjalan, sebagaimana dengan mestinya dan bahkan yang paling buruk bisa membuat sepeda motor Anda menjadi mogok.

Sebisa mungkin memperhatikan ECU, sehingga kondisi dan kinerja di sistem injektor pada motor akan selalu bekerja dengan baik dan bisa berfungsi sebagai mana mestinya. Disarankan juga untuk memeriksakan ECU secara berkala kepada ahlinya, seperti kepada montir atau mekanik, sehingga tak terjadi kesalahan kecil yang bisa berakibat fatal.

7. Servis secara Berkala

Servis secara berkala juga jangan disepelekan begitu saja. Untuk bisa melihat penyervisan berkala, bisa dengan melihat sesuai dengan petunjuk teknis di buku panduan.

Jika Anda tak memiliki buku panduannya, kami sarankan lebih baik untuk rutin melakukan servis motor setiap 3 bulan sekali, atau bahkan bisa 2 bulan sekali jika sering dipergunakan untuk perjalanan yang jauh.

Servis secara berkala ini dilakukan dengan sering agar kondisi motor bisa tetap terjaga dengan baik, awet nan prima. Usahakan juga untuk servis motor injeksi dilakukan di tempat resmi atau di bengkel resmi.

Sehingga, setelah keadaan servis motor, maka kondisi akan jauh lebih baik dan lebih nyaman saat dipergunakan, tanpa harus merawa khawatir motor bisa mogok di jalanan.

8. Jangan Lupakan Filter Udara

Filter udara memiliki fungsi untuk menyaring udara yang akan masuk ke dalam ruang pembakaran, sehingga tak ada debu atau kotoran yang masuk di dalamnya.

Dalam proses masuknya udara, tentu sangat mempengaruhi bagus atau tidaknya pembakaran yang terjadi di ruang pembakaran, di mana bisa berimbas atau berengaruh terhadap tenaga di sepeda motor kalian.

Apabila filter udara yang kotor, maka bisa dipastikan jika udara yang masuk ke dalam ruang pembakaran menjadi terhambat dan bahkan bisa membuat pembakaran menjadi tak maksimal, yang berakibat tenaga motor menjadi lebih tersendar karena filter udara yang sudah kotor.

Cobalah untuk biasakan cek dan bersihkan filter udara dengan berkala.

9. Selalu Panaskan Mesin

Proses memanaskan mesin di pagi hari atau saat motor akan digunakan menjadi hal yang begitu penting untuk Anda lakukan. Hal ini bertujuan agar proses pembakaran yang terjadi pada mesin bisa sempurna sesaat sebelum dipergunakan.

Tidak hanya itu saja, hal yang penting dari pemanasan ini ialah agar oli bisa melumasi seluruh bagian dari mesi motor Anda, selain itu juga bisa membuat temperatur mesin motor menjadi tetap stabil.

Bisa dilakukan di rumah dengan melakukan pemanasan mesin motor dengan cukup sebentar saja, tak perlu berlama-lama. Lakukan kick starter berulang dengan keadaan kontrak yang berada di posisi off.

Mengapa harus demikian? Karena hal ini sangat berguna untuk membagi oli pada mesin. Setelah itu, hidupkan kembali motor dengan cara memutar kontak ke posisi on hingga mesin benar-benar hidup dengan baik.

10. Kendarai Motor dengan Baik

Mengendarai Motor sebagaimana Mestinya
Mengendarai Motor sebagaimana Mestinya, via ridertua.wordpress.com

Mengendarai motor juga tidak hanya memiliki etika, namun juga ada sopan santun terhadap motor itu sendiri, sehingga tetap bisa awet dalam jangka waktu yang panjang.

Terlebih jika sekarang ini, banyak pengendara motor yang ugal-ugalan, di mana rata-rata didominasi oleh penunggang remaja yang tengah mencari jati dirinya masing-masing dan tak patut untuk dicontoh berkendara ugal-ugalan.

Alangkah baiknya saat berkendara, jangan terlalu sering melaju dengan kecepatan yang tinggi, selanjutnya jangan juga biasakan untuk melakukan pengereman secara mendadak atau tiba-tiba.

Apabila kesalahan dalam penggunaan motor tersebut sering dilakukan, maka bersiap-siap untuk merogoh kocek yang begitu besar demi pengembalian yang lebih baik. Jadi, gunakan sewajarnya saja.

11. Cek Pompa Bahan Bakar

Cara merawat motor injeksi yang selanjutnya apabila sudah menggunakan motor lebih dari 50.000 kilomter atau kelipatannya, alangkah baiknya lakukan pemeriksaan pada pompa bahan bakar.

Untuk bisa melakukan deteksi gejala masalah yang ada di komponen itu, Anda bisa melakukannya dengan cara menghidupkan mesin motor di tempat yang tak berisik dan Anda dengarkan bagian tangki apakah ada suara yang mendenging.

Apabila terdengar bunyi atau suara seperti itu, berarti filter fuel pump tergantung. Jika hal itu terjadi, maka Anda bisa membersihkan dan sekaligus menguras dari tangki bahan bakar tersebut.

12. Cek Ketepatan Posisi Klep Injektor

Walaupun waktu dan tekanan klep sudah diatur oleh komponen yang dinamakan oleh ECU, namun tak jarang juga posisi klep bisa mengalami perubahan karena berbagai macam faktor atau penyebab.

Maka dari itu, agar kinerja injektor bisa benar-benar optimal, alangkah baiknya untuk memastikan klep berada di positi yang tepat, yang berarti tak terlalu renggang dan tak terlalu rapat.

Jika terlalu renggang, maka asupan bahan bakar ke komponen tersebut berlebih dan sebaliknya, jika terlalu rapat, bisa mengakibatkan semprotan kabut bahan bakar ke ruang bakar yang tak ideal seperti takaran dari pabrik.

Maka, hasil proses pembakaran menjadi tak sempurna dan tenaga mesin yang dihasilkan menjadi loyo atau dalam artian menjadi lebih boros untuk urusan bahan bakar.

Baca juga :

13. Kuras Tangki Bensin secara Berkala

Bisa juga untuk motor sport yang biasanya di depan memiliki tangki yang mudah kemasukan air, lebih baik dikuras dengan interval waktu tertentu.

Air yang masuk ke dalam tangki tersebut, bisa juga masuk ke dalam sistem injeksi bahan bakar, yang berakibat bisa mengganggu pembakaran mesin di ruang pembakaran, yang mana mesin yang berbunyi menjadi brebet.

Dengan melakukan pengurasan secara rutin juga bisa menghindari adanya resiko tersebut. Bisa dilakukan secara berkala, lebih baiknya dikuras setiap 10.000 km atau bisa juga tergantung kondisi dari pemakaian.

Untuk mengurasnya sendiri juga sebenarnya tak terlalu sulit, namun beda cerita jika Anda tak memiliki perangkatnya.

Bisa dilakukan di bengkel resmi cukup bermodal Rp 50 ribu saja. Untuk menguras tangki ini, biasanya motor matic jauh lebih mahal dibandingkan dengan sport, karena matic harus bongkar-bongkar lebih dalam dibandingkan dengan motor sport. (Baca juga : Panduan Mudah! 10 Cara Merawat Motor Matic dengan Baik dan Benar)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ingin Tetap Awet? Ini 13 Cara Merawat Motor Injeksi (Wajib Tahu)"

Posting Komentar