(Info Penting) 12 Penyebab Mesin Motor Cepat Panas

Anda sebagai pemilik sepeda motor kesayangan, tentu harus paham betul dengan kondisi mesin motor yang bisa saja terjadi kerusakan setiap saat. Anda harus lebih banyak tahu dan membaca akan perihal sepeda motor.

Dengan demikian, hal sekecil apapun yang sudah mulai terasa janggal, bisa dikenali dengan baik. Jadi, apabila ada masalah terhadap mesin sepeda motor, bisa segera diketahui apa penyebabnya.

Setelah mengetahui penyebabnya, bisa diperbaiki. Apabila tak bisa memperbaikinya sendiri, bisa dengan mendatangi bengkel sepeda motor terpercaya.

Sehingga, masalah yang timbul pada sepeda motor tak akan merembet menjadi masalah baru dan tak merusak part-part lain yang ada pada motor. Sementara itu, salah satu hal yang umum terjadi pada mesin motor ialah meningkatnya suhu mesin secara tak normal, sehingga cepat panas.

Jika di dalam dunia otomotif itu sendiri, panas yang terjadi pada sepeda motor dinamakan dengan overheat. Gejala overheat yang terjadi begitu mudah dilihat dan dipahami secara lebih lanjut.

Bagi Anda selaku pengendara motor, alangkah baiknya mengetahui beberapa penyebab mesin motor cepat panas, karena hal ini terjadi akibat ulah Anda sendiri. Yuk simak bareng-bareng!

Penyebab Mesin Motor Cepat Panas

Penyebab Mesin Motor Cepat Panas
Penyebab Mesin Motor Cepat Panas, via otowire.com

1. Proses Pembakaran yang Tidak Tepat

Penyebab mesin motor cepat panas yang pertama ialah proses pembakaran yang tidak tepat. Beberapa pengaruh atau faktor yang menyebabkan hal ini, seperti :
  • Penyetelan timing atau saat dilakukan pengapian yang tidak pas. Hal ini berakibat pada bahan bakar yang sudah diproses oleh karburator terbakar, sebelum waktunya.
  • Bahan bakar yang sama sekali tak memenuhi standar juga bisa menyebabkan bahan bakar tak terbakar dengan sebagaimana mestinya. Atau bahkan, bisa terbakar sendiri sebelum waktunya.
  • Penyetelan skep dan angin karburator yang tak tepat juga bisa menjadi salah satu penyebab mesin motor cepat panas. Misal penyetelan pencampuran bahan bakar ini yang terlalu kurus (terlalu banyak angin, bahan bakar yang kurang) atau terlalu gemuk (terlalu banyak bahan bakar, tapi anginnya kurang). Proses pembakaran yang tak tepat biasanya ada gejala yang ditandai dengan suara ledakan atau keluar api pada knalpot sepeda motor. (Baca juga : Ngeri! Inilah 10 Penyebab Motor Terbakar)

2. Busi yang Tak Sesuai atau Sudah Aus

Ada 2 jenis busi yakni busi dingin dan busi panas.

Busi panas ialah busi yang biasa digunakan untuk motor sehari-hari. Sedangkan busi dingin ialah untuk motor keperluan balap.

Hal ini tentu bisa mengakibatkan terjadinya pembakaran yang menjadi tidak sempurna. Alangkah lebih baiknya untuk menggunakan busi sesuai standar peruntukkan sepeda motor.

Sementara itu, busi yang sudah aus biasanya percikan api yang dihasilkan tak lagi besar atau sudah tak lagi stabil. Terkadang, keluar percikan api dan malah sama sekali kadang tak keluar. Busi yang terlalu renggang atau terlalu rapat juga mampu menghasilkan pengapian yang buruk.

Kerenggangan kutub busi normal kira-kira kurang lebih selebar 3 mm. Cobalah untuk dilakukan pengecekan dan busi motor jangan lupa dibersihkan.

Jikalau kondisi busi terdapat masalah, sebenarnya hal ini gampang untuk dikenali. Misal seperti :
  • Suara mesin yang kian menggelitik
  • Performa yang kian menurun (drop)
  • Mesin yang tersendat-sendat

3. Piston atau Ring Piston yang Sudah Aus

Piston yang sudah aus juga bisa membuat mesin cepat panas. Komponen yang bernama piston menjadi prosesor dari suatu mesin otomotif.

Dengan melalui piston inilah, bahan bakar diubah menjadi energi yang bisa dipergunakan dalam menggerakkan sepeda motor.

Kerusakan yang timbul oleh ring piston tersebut dan menumpuknya kerak pada blok silinder juga bisa menjadi akibat mesin motor cepat panas. Ring piston yang aus juga biasanya ditandai oleh knalpot yang mengeluarkan asap putih.

Usahakan untuk rajin dalam memeriksa kondisi mesin secara berkala pada bengkel yang sudah terpercaya atau bengkel resmi, sehingga masalah yang mungkin terjadi pada sepeda motor bisa segera diatasi dengan sebaik mungkin.

Suhu mesin normal kurang lebih 85 derajat celcius. Jika lebih dari itu, maka panas akan sangat terasa apabila kita berdekatan dengan mesin tersebut.

4. Sirkulasi Oli yang Tidak Baik

Sirkulasi Oli Motor
Sirkulasi Oli Motor, via hargamesin.org
Fungsi oli tidak hanya untuk melumasi komponen dari mesin, melainkan juga untuk mendinginkan. Cara pendinginan yang dilakukan oleh oli dengan cara menyerap panas mesin dan menyalurkannya ke seluruh komponen mesin.

Pernah mendengar kata oli cooler? Oli cooler ini berguna untuk mendinginkan oli mesin, sehinga oli dalam hal ini mirip seperti coolant.

Layaknya radiator, apabila terjadi penyumbatan pada radiator, maka sistem pendingin mesin menjadi terganggu kinerjanya. Pada oli cooler juga demikian, apabila terjadi sumbatan yang ada di saluran oli, otomatis penyerapan panas dan daya pelumasan komponen menjadi terganggu.

Akibatnya ada 2 hal, komponen mesin menjadi tidak terlumasi oleh oli dan temperatur mesin motor akan meningkat begitu drastis.

Solusi yang perlu dilakukan atas masalah ini dengan perlu adanya pembersihan sumbatan saluran oli terlebih dahulu. Biasanya, sumbatan ini disebabkan oleh kerak. Cara termudahnya bisa dengan menggunakan bantuan dari engine flush.

5. Sirkulasi Air Pendingin yang Tidak Berjalan Lancar

Penyebab mesin motor cepat panas yang ke-5 hanya terjadi pada motor yang menggunakan liquid coolant, seperti sepeda motor :

Skemanya juga hampir mirip seperti penyebab yang sebelumnya, di mana air pendingin selaku penyerap panas mesin mengalami penyumbatan aliran.

Biasanya, penyumbatan ini sulit untuk dideteksi karena lokasinya berada di dalam saluran serta biasanya tak menunjukkan tanda-tanda visual atau gejala yang terjadi. Akan tetapi, jika mesin motor tiba-tiba panas dan tercium bau sangit, maka bisa dilakukan pemeriksaan terhadap sistem pendingin.

Pemeriksaan sistem pendingin air tak bisa dilakukan saat suhu mesin sedang panas. Alasannya, karena air di dalam saluran bisa menyembur keluar. Maka dari itu, lebih baik tunggu suhu mesin hingga agak dingin.

Setelah dingin, buka tutup radiator. Anda juga bisa menggunakan kain lap untuk melapisi tangan yang membuka tutup radiator, demi mencegah adanya sisa uap yang belum dingin.

Apabila sudah, maka cobalah untuk memeriksa volume air pendingin dan pastikan volume tersebut mencukupi. Setelah itu, cobalah untuk menghidupkan mesin dengan kondisi tutup terbuka, di mana hal ini bisa membuat air di dalam radiator bersirkulasi.

Apabila air di dalam radiator tetap tenang walaupun mesin hidup dengan suhu yang panas, maka terjadi penyumbatan, entah itu terjadi pada radiator atau pada saluran pendingin.

6. Kipas Pendingin yang Sudah Rusak

Ada beberapa motor di mana ada yang menggunakan pendingin radiator dan dilengkapi dengan cooling fan. Letak cooling fan ini berada di belakang radiator memiliki ukuran yang begitu kecil dan digerakkan oleh adanya energi listrik.

Kipas tersebut akan berputar pada saat suhu mesin mulai melebihi batas normal. Sehingga, saat mesin baru dihidupkan atau dinyalakan, kipas tak akan menyala.

Akan tetapi, saat kipas ini tak berputar sama sekali, maka mesin bisa berpotensi terjadi overheat, khususnya apabila mesin bekerja di dalam kondisi yang begitu memberatkan.

Bisa diketahui lebih lanjut jika kipas tak menyala, terdapat 2 kemungkinan :
  • Kipas yang mati
  • Rangkaian kipas yang terputus

Untuk mengecek adanya masalah ini, kita perlu melakukan pengecekan secara lebih lanjut terhadap tahanan dari output ECM hingga input kipas, lakukan juga pengukuran tahanan terminal di terminal positif dan juga negatif.

7. Beban Berlebih pada Sepeda Motor

Kondisi overheat yang terjadi pada mesin sepeda motor juga biasanya dikarenakan motor bekerja terlalu keras, contohnya di jalanan menanjak dan pada medan yang sulit.

Banyak mesin yang tiba-tiba ngebul dan akhirnya mati mendadak. Hal tersebut erjadi bukan tanpa alasan, saat motor menanjak, maka beban yang dipikul oleh piston untuk bergerak naik dan turun kian membesar.

Hal ini bisa membuat terjadinya penurunan, walaupun katup gas dibuka pada posisi yang sama.  Hal ini membuat gejala panas yang dihasilkan pada proses pembakaran mesin lebih banyak terlepas pada blok mesin, karena adanya perubahan energi, seolah-olah terbebani.

Hal tersebut ditambah dengan pendinginan yang kurang maksimal jika kecepatan motor pelan, otomatis panas yang dihasilkan akan terus meningkatkan temperatur dari mesin, hingga mencapai kondisi overheat dan pada akhirnya mesin menjadi mogok. (Baca juga : Panduan Praktis! 12 Penyebab Motor Mati Mendadak)

Apabila hal tersebut terjadi, janganlah panik, cobalah untuk meminggirkan motor dan tunggu selama beberapa menit hingga suhu mesin menjadi menghangat.

Yang perlu diperhatikan secara lebih lanjut ialah jangan menyiram atau mengompres mesin dengan menggunakan air dingin. Hal tersebut justru bisa membuat logam komponen resin menjadi retak karena perubahan suhu yang terjadi secara drastis.

8. Mesin Terus-terusan Hidup saat Kondisi Jalanan Macet

Kondisi Jalanan yang Macet
Kondisi Jalanan yang Macet, via medium.com
Masalah selanjutnya yang bisa dialami ialah pada saat touring keluar kota atau bahkan pada arus mudik dan arus balik. Kondisi lalu lintas macet ditambah dengan jarak tempuh hingga ratusan kilometer, sehingga bisa membuat kinerja mesin menjadi jauh lebih ekstra.

Apabila pendinginan mesin berlangsung secara normal, sebenarnya hal ini bukan menjadi suatu masalah, namun pendingin pada motor biasanya banyak yang memanfaatkan laju dari motor itu sendiri. Maksudnya, semakin cepat laju dari sebuah motor, maka pendinginan juga lebih baik.

Beda cerita jika lalu lintas macet, tak mungkin guna mempercepat laju dari kendaraan. Karena mesin secara terus-menerus hidup, maka suhu kian meningkat, sehingga potensi overheat bisa ditemui dan berbahaya.

Solusinya bisa dengan mudah dilakukan dengan berhenti sejenak, sekaligus mengistirahatkan tubuh si pengendara. Hal tersebut bertujuan mendinginkan mesin dengan alami.

9. Penggunaan Oli Mesin yang Tidak Cocok

Oli mesin memang ada standarnya tersendiri, termasuk juga disesuaikan dengan suhu atau iklim di suatu negara, di mana motor digunakan oleh pengendara. Alangkah baiknya gunakan oli rekomendasi dari pabrikan, karena sudah disesuaikan dengan motor yang diproduksi di Tanah Air.

Boleh juga menggunakan oli yang lain dengan spesifikasi sama, misal kode SAE yang direkomendasikan pabriknya sama. SAE merupakan lembaga otomotif khusus yang mengawasi standarisasi kekentalan oli sepeda motor.

Semakin kecil nilai dari SAE itu sendiri, maka kian kental oli tersebut. Misal, oli SAE 15w-40w, lebih kental dibandingkan dengan oli kode SAE 30w-50w. Kode SAE tentang kekentalan dan tak berhubungan sama sekali dengan kualitas dari oli.

10. Penyetelan Celah Katup yang Tidak Sesuai

Penyebab mesin motor cepat panas yang ke-10 adalah penyetelan celah katup yang tak sesuai atau tak sebagaimana mestinya. Setelan pada katup (mesin 4 tak) harus tepat dan memiliki aturan tertentu.

Setelan katup pada mesin bisa berubah dengan sendirinya karena ada keausan. Maka dari itu, selalu dianjurkan rajin tune-up kendaraan secara berkala sesuai kilometer. Hal tersebut perlu dilakukan agar aus yang terjadi tak merembet dan menjadi lebih parah.

Setelan katup mesin yang tak tepat bisa membuat asupan bahan bakar juga menjadi tak sempurna. Hal ini berakibat mesin menjadi lebih cepat panas, ditandai dengan suara-suara yang begitu menggelitik.

11. Telat Ganti Oli

Faktor lain yang menjadi penyebabnya ialah telat ganti oli, sehingga sudah terlalu kotor dan alhasil bisa menghambat kinerja dari mesin sepeda motor.

Karena memang pada dasarnya, peran oli pada kendaraan begitu penting, jadi pemilik kendaraan tak berhak untuk menyepelekan hal yang satu ini.

Jika telat ganti oli, oli maka bisa kian kotor dan semakin menghambat kinerja dari mesin, yang pada akhirnya bisa merusak part lain pada sepeda motor.

12. Menahan di RPM Tinggi dengan Sering

Apakah Anda memang seorang pengendara dengan tipe pengendara yang sering menggeber-geber motor dan sering menahannya di RPM tinggi? Kalau begitu, motor Anda gampang rusak!

Menahan RPM tinggi begitu potensial dalam meningkatkan suhu motor. Dengan kondisi RPM seperti itu, maka terjadi gesekkan antara piston dengan liner yang kian tinggi. Tak peduli seberapa tebal linernya, tetap bisa memanas.

Cara paling baik untuk mencegah terjadinya hal ini dengan selalu memvariasikan putaran gas dan putaran mesin motor Anda. Kendarai juga motor secara stabil, jangan asal geber.

Pilihan editor : Pernah Mengalami? Inilah 11 Penyebab Motor Ngempos, alias Kurang Bertenaga seperti Biasanya

Tips untuk Menghindari Overheat

Tips Menghindari Terjadinya Overheat
Tips Menghindari Terjadinya Overheat, via mpm-motor.co.id
  • Lakukanlah penggantian oli mesin secara teratur dan benar
  • Jangan paksakan motor untuk bekerja di luar batas
  • Panaskan mesin motor sebelum dipergunakan
  • Apabila akan berkendara jauh, jangan lupa beristirahat untuk mendinginkan mesin motor
  • Apabila Anda menggunakan liquid coolant, periksa juga volume air pendingin tersebut

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "(Info Penting) 12 Penyebab Mesin Motor Cepat Panas"

Posting Komentar