Pernah Mengalami? 11 Penyebab Motor Ngempos (Kurang Bertenaga)

Salah satu masalah sepeda motor yang bisa dikatakan cukup menyebalkan ialah saat tenaga (power) yang dihasilkan tak lagi seperti biasanya.

Saat kita mencoba untuk melakukan tarikan atau akselerasi seperti biasanya, motor seperti seolah tak mau lari dan tertahan saat digas. Kadang, kejadian hal ini membuat kita sebagai pengendara sekaligus pemilik kendaraan menjadi bingung.

Seperti yang kita ketahui, tenaga motor dihasilkan oleh mesin, sementara itu, mesin motor menghasilkan energi putar dari proses pembakaran. Nah, proses pembakaran di dalam mesin inilah yang membutuhkan beberapa materi, seperti halnya api, bensin, dan udara.

Pembakaran mesin akan berlangsung dengan sempurna, jika ketiga materi tersebut bisa saling terpenuhi dengan baik, di mana menggunakan perbandingan yang ideal.

Untuk masalah mesin yang ngempos sendiri, salah satunya bisa terjadi karena adanya proses pembakaran yang kurang pas. Mari simak penyebab motor ngempos secara lebih dalam lagi.

Penyebab Motor Ngempos

Penyebab Motor Ngempos
Penyebab Motor Ngempos, via roda2blog.com

1. Filter Udara yang Kotor

Fungsi utama dari filter udara ialah menyaring udara yang nantinya akan masuk ke dalam ruang pembakaran. Filter inilah yang akan bekerja dengan cara meletakkan sebuah bus, sebagai elemen filter di tengah saluran udara.

Udara yang masuk ke dalam saluran udara, secara otomatis tentu akan melewati saringan tersebut dan terjadilah proses penyaringan. Debu yang terbawa oleh adanya udara juga secara otomatis akan tertahan di permukaan luar filter karena debu tersebut sama sekali tak mampu untuk memasuki serat filter.

Akan tetapi, dalam jangka waktu yang cukup lama, debu ini kian menumpuk di permukaan filter dan akan menjadi salah satu hambatan.

Di saat debu pada permukaan filter menghambat laju udara menuju ke intake, akan menyeabkan kurang suplai udara ke dalam ruang pembakaran. Hal ini yang bisa menyebabkan terjadinya pembakaran pada mesin berkurang dan tenaga yang dihasilkan juga berkurang.

2. Kondisi Busi yang Berkerak dan Menghitam

Kerak yang terdapat pada ruang bakar menjadi salah satu hasil dari pembakaran mesin yang bisa dikatakan kurang sempurna. Apabila kerak ini lama mengendap di elektroda busi, maka proses kerja dari busi juga akan terganggu.

Dengan kejadian hal tersebut, bisa menyebabkan percikan yang dihasilkan melemah, di mana pada hasilnya suplai sistem pengapian menjadi bekerja secara tidak maksimal.

3. Tekanan Kompresi yang Turun

Secara umum, memang tekanan kompresi tidak dibutuhkan dalam syarat pada suatu pembakaran. Akan tetapi, pada pembakaran mesin, tekanan kompresi begitu menentukan power (tenaga) dari hasil pembakaran dan tingkat keiritan bensin.

Hal ini dikarenakan pembakaran yang terjadi di dalam mesin dalam kondisi udara dan bensin yang terkompresi, sehingga tekanan dan suhu yang dihasilkan jauh lebih tinggi.

Untuk kondisi yang terjadi seperti ini, kedua material akan menjadi homogen ke dalam bentuk gas, yang mana percikan api kecil saja mampu menyebabkan timbulnya ledakan di ruang pembakaran. Ledakan inilah yang digunakan untuk mendorong piston ke bawah dan terus tetap melanjutkan siklus.

Akan tetapi, apabila tekanan kompresi turun, maka suhu dan tekanan yang dihasilkan pada saat langkah kompresi juga menurun. Hal ini yang membuat tenaga melemah yang dihasilkan oleh pembakaran mesin.

4. Ban Sepeda Motor yang Kempes (Bertapak  Lebar)

Selain dari semua itu, faktor beban juga terkadang tak diperhitungkan, namun ternyata secara diam-diam bisa ikut andil dalam mempengaruhi performa dari kendaraan roda dua.

Sekuat apapun sepeda motor kita, apabila digunakan untuk membawa segala beban yang berlebih, di luar kemampuan sepeda motor, sudah pasti bisa memberatkan kinerja dari motor.

Tidak hanya mesin saja yang keberatan, melainkan ban juga cenderung lebih kempes. Ban yang kempes inilah akan melebar tapaknya, di mana hasilnya motor jadi lebih berat dan menambah beban dari mesin.

Sehingga, tak mengherankan jika Anda membawa beban yang berat di motor, disertai dengan ban yang sudah kempes, tenaga yang dihasilkan akan loyo, tak terasa maksimal.

5. Pilot Jet yang Kotor

Pilot Jet
Pilot Jet, via gridoto.com

Penyebab motor ngempos yang selanjutnya ialah pada pilot jet yang sudah mengalami kotor atau tak lagi bersih.

Komponen yang memiliki fungsi dalam menyalurkan bahan bakar saat RPM bawah hingga menengah ini memang seringkali menjadi penyebab motor menjadi kurang tenaga, di mana peran dari komponen ini begitu penting dalam menyalurkan bahan bakar.

Pada intinya, jangan hingga tersumbat atau bahkan hingga kotor untuk saluran pilot jet yang satu ini.

6. Power pada Spul yang Lemah

Faktor selanjutnya terjadi dari spul yang tergolong lemah. Spul menjadi salah satu sparepart dari motor, di mana berupa lilitan yang memiliki peran atau fungsi dalam membantu pengapian di ruang bakar.

Pengapian di ruang bakar inilah sehingga api yang dihasilkan stabil dan mampu menghasilkan tenaga (power) sesuai dengan apa yang diminta.

Akan tetapi, beda cerita apabila spul lemah, membuat pengapian tak optimal. Bisa juga jika spul ini benar-benar lemah, membuat motor tak lagi bisa menyala sama sekali.

7. Mesin yang Terlalu Panas (Overheat)

Kondisi motor yang terlalu panas atau biasa dikatakan dengan overheat biasanya terjadi karena sistem pendingin di motor tak lagi bisa bekerja dengan baik, atau ada juga sistem pendingin yang di motor sudah mati.

Dalam kasus seperti ini, mesin yang overheat bisa membuat komponen di dalam mesin yang terbuat dari metal, secara perlahan akan memuai secara ekstrim, seperti pada bagian, halnya piston silinder.

Jika piston sudah mulai memuai, maka pergesekan yang terjadi antara piston dengan dinding silinder kian membesar, di mana mampu membuat gerakan menjadi jauh lebih berat dan secara otomatis menurunkan fungsi tenaga mesin yang berkurang secara sedikit demi sedikit, hingga akhirnya macet.

Faktor suhu di luar motor juga bisa ikut berpengaruh dalam kenaikan suhu atau terjadinya overheat pada sepeda motor.

8. Sistem Injeksi yang Mengalami Masalah

Penyebab ini terjadi pada sistem injeksi motor yang sudah menggunakan teknologi fuel injection. Mesin dengan menggunakan fuel injection biasanya sudah mempergunakan komponen full elektronik alias komputerisasi yang digunakan, di mana saling terhubung atau terkoneksi satu sama lain.

Kemungkinan motor injeksi yang bermasalah bisa dari sensor injeksi yang sudah mulai rusak. Bisa juga dari komponen injeksi yang kotor.

Sementara itu, dalam tanda-tanda atau gejala yang terjadi, biasanya akan memberikan tanda di lampu indikator injeksi yang secara terus-menerus menyala.

9. Sistem Pengapian yang Bermasalah

Dalam hal ini, tentu pengapian sangat jelas menentukan tenaga dari mesin, karena berhubungan dengan kinerja dari pembakaran, apabila sistem pengapian bermasalah, hal ini tentu membuat tenaga mesin menjadi menurun.

Masalah yang terjadi di sistem pengapian juga bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti halnya :
  • Koil yang rusak
  • Kabel busi yang rusak, atau bahkan
  • Busi

Dengan panasnya mesin yang berlangsung secara terus-menerus, mampu mempengaruhi komponen dari sistem pengapian yang memiliki kondisi kurang baik, seperti lapisan luar kabel busi yang mulai mengeras.

Maka, saat terkena oleh panas secara terus-menerus, kemungkinan lapisan menjadi retak, sehingga pengapian juga menjadi bocor.

Hal ini akibatnya timbul percikan api ke busi yang menjadi mengecil, serta tak fokus, sehingga pembakaran tak terjadi dengan sempurna dan tentunya, tenaga mesin juga berkurang atau melemah.

10. Kampas Kopling Menipis

Kampas Kopling Motor

Faktor atau penyebab motor ngempus berikutnya ialah pada kampas kopling yang menjadi salah satu komponen yang ikut ambil bagian dalam pengaruh output tenaga menuju roda. Hal ini dikarenakan kopling memiliki fungsi dalam menghubungkan dan memutuskan tenaga mesin.

Kopling pada sepeda motor pada umumnya menggunakan tipe kopling gesek, di mana kopling ini bekerja dengan cara menggesekkan kampas kopling (sebuah plat dengan menggunakan lapisan kasa) dengan roda gigi yang berbahan besi solid.

Di saat tuas kopling tersebut dilepas, maka kampas kopling akan tertekan ke arah roda gigi oleh beberapa pegas. Hal ini berakibat putaran di roda gigi bisa diteruskan ke kampas kopling karena memiliki permukaan kampas yang kasar.

Sementara itu, saat tuas kopling ditarik, secara perlahan, kampas menjadi kian renggang dengan roda gigi. Proses perenggangan kampas inilah yang bisa menyebabkan terjadinya gesekan, di mana akan menggerus permukaan kampas kopling.

Maka dari itu, akan ada suatu kondisi di mana kampas kopling yang habis dan tak lagi mampu dalam menerima putaran dari roda gigi (terjadi selip), sehingga walaupun oleh kita dilakukan akselerasi secara maksimal, motor seolah-olah masih tetap nahan dan tidak mau lepas.

Biasanya, selain itu akan terdengar adanya suara yang kasar dan meraung di bagian mesin, yang mana beberapa juga disertai seperti bau terbakar pada area mesin.

11. Spul CDI yang Tak Maksimal

Fungsi dari CDI untuk melakukan suplai terhadap sistem pengapian mesin. Di sistem CDI ini, arus listri sekunder akan menghasilkan tegangan yang tinggi, melalui proses induksi.

Proses induksi yang terjadi ini dipicu oleh adanya suatu kapasitor yang mengeluarkan arus (discharge) dari magnetic.

Apabila arus discharge ini kurang dari normal, maka api yang dihasilkan oleh busi juga menjadi kurang besar.

Arus discharge sebenarnya bisa berkurang, karena faktor magnet motor yang kian melemah atau karena kapasitor yang mulai berkurang kapasitasnya.

Pilihan editor :

Tips Merawat Sepeda Motor

Tips Merawat Sepeda Motor
Tips Merawat Sepeda Motor, via naikmotor.com

1. Jangan Lupa, Selalu Panaskan Motor

Untuk hal yang pertama ini, bukan berarti kita harus menyalakan motor atau memanaskan motor sebelum menggunakannya.

Melainkan, paling tidak dalam 1 hari memanaskan motor 1 kali, walaupun kadang tidak digunakan saat hari tersebut. Fungsi yang pertama ini agar oli tidak mengendap pada motor dan tidak ada gumpalan kotoran di beberapa sparepart motor.

2. Sering atau Rutin dalam Mengganti Oli

Sudah dipastikan jika mengganti oli menjadi suatu keharusan untuk sepeda motor. Alangkah baiknya, motor diganti oli paling lambat itu 2-3 bulanan atau mencapai 2000-3000 km, sehingga kondisi oli tetap bersih dan prima.

3. Jangan Lupakan Aki dan Kelistrikan

Tips yang selanjutnya ialah melakukan pengecekan terhadap kelistrikan dan kondisi dari aki motor. Jika menggunakan aki tipe basah, coba untuk cek volume air aki, agar tidak berada di bawah minimal.

Selain itu, cek juga kelistrikan pada motor injeksi, yang mana kelistrikan menjadi nomor satu dalam motor yang sudah menggunakan sistem injeksi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pernah Mengalami? 11 Penyebab Motor Ngempos (Kurang Bertenaga)"

Posting Komentar